Dari Satu Kayuhan Sepeda & Senyum Ibu (Cerpen)
Dari Satu Kayuhan Sepeda & Senyum Ibu Picture by Pinterest Aku terus berjalan, melangkah melewati belakang gedung-gedung sekolah. Sebenarnya hari ini libur sekolah, tapi karena ada kegiatan di sekolah jadi aku berangkat. Sambil bersenandung riang, tak lupa senyum yang selalu tersungging di bibir. Aku berlari kecil menghampiri teman-temanku yang kulihat sudah berada di parkiran. Mereka sedang melambaikan tangan ke arahku, memanggilku. Saat jarakku sudah berdekatan dengan area parkir, langkahku terhenti sejenak. Seketika raut wajahku berubah drastis. Wajahku tidak seceria tadi saat keluar dari ruang aula. Entah kenapa, aku sedih. Dan ada rasa—malu—yang menyergap hatiku. Aku berjalan pelan, mendekati mereka semua. Tersenyum sungkan, untuk menyambut senyum cerah mereka. “Rani, kamu bawa sepeda?” tanya salah satu temanku. “Hm, iya nih. Nggak ada motor di rumah, jadi bawa sepeda. Punyanya juga sepeda. Juga udah biasanya kan aku bawa sepeda Na.” Jawabku lirih, lalu kepalaku mendon